Allah SWT menguraikan tanda-tanda orang yang taqwa, dalam Surat Ali’Imran Ayat 134:
(yaitu)
Orang-orang yang berinfaq (karena Allah SWT), baik diwaktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mereka yang
pemaaf terhadap (kesalahan) manusia. Dan Allah mencintai orang-orang
yang berbuat kebajikan.
Setelah saya kaji ternyata makna
ayat diatas bisa di aplikasikan pada latihan TD. bahwa dalam latihan
untuk meningkatkan TD atau Energi tubuh kita yang paling dibutuhkan
adalah mentalitas. ternyata dalam latihan juga mentalitas dan
kepribadian kita akan terbentuk. ini yg sebenarnya yang dicari dalam
berlatih TD bukan kekuatan fisik semata. Oleh karena itu sifat-sifat
atau nilai-nilai ketaqwaan dapat digali seperti : shabar, ihklas,
konsisten, tangguung jawab dll. jadi untuk meninggkatkan Power kita atau
kekuatan tubuh kita sifat-sifat ini harus terbentuk. sudah kita ketahui
bahwa latihan TD sangat menjenuhkan, monoton, dan sangat berat. nah,
agar nilai-nilai tadi dapat tergali kita bisa mengaplikasikan ayat
diatas, terutama dalam proses latihan sehingaga nilai-nilai tadi dapat
muncul. Misalnya ketika kita melakukan Penyeimbang satu bisa kuat 30
mnt. hal itu bisa dicapai ketika mental yg kuat sudah terbentuk, sudah
pasti pegal, sakit, lelah dan pikiran kita ingin cepat berhenti. ketika
kita mampu bertahan maka TD akan meningkat ini karena ketika tubuh
kekurangan energi akan memicu tubuh untuk melepaskan energi cadangannya.
tubuh kita mempunyai ambang batas maksimal kemampuannya. sebelum
melewati ambang batas itu kita akan melawati wilayah kuning. ketika kita
bisa melewati wilayah kuning maka kemampuan kita akan meningkat pada
titik ini biasanya akan terasa pegal, sakit dan kelelahan. makanya
latihan TD yang baik, maka sulit dan makin banyak godaan adlah makin
bagus. ketika dalam posisi sulit kita bisa fokus maka artinya
konsentrasi kita makin bagus, kita bisa fokus ketika kita menyukai
proses dalam berlatih. makanya membangun mental pada saat sebelum, waktu
dan setelah latihan adalah hal yg paling penting.mental yg kuat adalah
salah satu ciri dari orang bertaqwa.
yuk kita kaji ayat diatas menjelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa.
ada empat ciri :
- berinfaq dalam keadaan lapang dan sempit.
- orang yang bisa mengendalikan emosinya(marah)
- Orang bisa memaafkan
- orang yg berbuat kebaikan.
Pertama,
Infaq disini bisa diartikan dalam artian materi atau non materi,
berinfaq dalam keadaan lapang dan sempit bisa bermakna bahwa kita
sesibuk apapun kita bisa meluangkan waktu untuk berlatih. karena tiap
orang biasanya memiliki waktu-waktu luang tertentu sesibuk apapun dia.
Dengan ini, sifat konsitensi dan disiplin akan terbentuk dan tubuh akan
secara otomotis meminta sendiri untuk berlatih karena sudah tertanam
sendiri dalam bawah sadar kita. Malah akan merasa rugi bila tidak
berlatih.
Kedua, Kadang dalam berlatih
kita terobsesi kepada target-target tertentu, hal ini akan menguras dan
menguncang emosi kita. apalagi dalam hal ini latihan TD itu sesuatu yg
monoton dan membosankan. gerakannya itu-itu saja tapi dilakukan dalam
waktu lama bisa berjam-jam. mood dan semangat latihan akan muncul naik
dan turun. pikiran akan mengembara ke mana-mana dan sangat sulit untuk
konsentrasi. karena latihan secara sadar seperti sebuah siksaan, karena
pada dasarnya kita tidak menyukai latihan tapi karena kita punya obsesi
atau target tertentu makanya kita tetap bertahan. makanya seperti yang
saya alami bahwa walaupun sudah berlatih lama, kemampuan segini-gini aja
tidak menigkat-ningkat. ternyata latihan sebenarnya kita belajar
mengendalikan diri kita tubuh kita, dan itu harus dikaji secara
terus-menerus. jika kita sudah membuang obsesi dan fokus pada proses,
biasanya latihan akan menjadi mengasyikan. misalnya jurus angin I, kita
pokuskan aja pikiran perasaan pada dada dan tangan. tahan nafas di dada
buang nafas di telapak tangan. cuma memindahkan perasaan dan pikiran ke
dua titik tadi. Inysa Allah hawa panas akan muncul dengan sendirinya dan
berpindah-pindah sesuai dengan pikiran dan perassaan kita. begitu
muncul perhatian pikiran dan perasaan fokuskan pada itu saja. Insya
Allah, latihan yg lama pun akan terasa mengasyikan. ketika pikiran
berlaih pada hal lain hawa biasanya menghilang. begitu menghilang kita
balikkan lagi pikiran dan perasaan kita.
Ketiga
Dalam memaafkan, hal yg paling dasar adalah pemakluman. dalam hal ini
kita memaklumi diri sendiri. bahwa apapun hasilnya yg diperoleh saat ini
kita tidak akan kecewa. ini adalah usaha maksimal dan terbaik kita saat
ini. kunci untuk memaafkan adalah pemahaman dan evaluasi. ini artinya
kita terus mengevaluasi semua proses berlatih kita. apakah teknik sudah
benar, kenapa susah menyalur dsb. dengan terus mengevaluasi latihan dan
kita akan semakin berkualitas.
Yang terakhir,
senantiasa berbuat kebajikan dalam hal ini kita harus senatiasa
mengaplikasikan hasil latihan kita untuk kepentingan umat dan alam.
misalnya ketika kita menerapi pasien, kita akan memaksimalkan semua
potensi kita untuk mengobatinya. karena pasien sudah memberi amanah pada
kita, ini akan memotivasi kita untuk lebih bersemangat lagi dalam
berlatih.
Maka sangat dan benar pas bahwa Motto kita
" DALAM KEIMANAN DAN KETAQWAAN TERDAPAT KEKUATAN"
maka jika ingin meningkatkan kualitas dan kekuatan kita baik Lahir dan Bathin intinya munculkan sifat-sifat tadi.
tidak ada jalan lain, selain berlatih. dan terus berlatih.
wallhualam Bisawab.
Sumber Kang Tedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar