BARQHA merupakan portal antar ruang dan dimensi yang menggunakan teknologi dengan bahan campuran KRAIMAN dan berbagai macam bahan dan menggunakan Nanotech sehingga mampu membuat portal energi seperti gelombang air. BARQHA merupakan alat untuk menghubungkan ke satu tujuan, kalaupun lebih dari satu maksimal hanya 4 tujuan.Bincang masalah BARQHA, tidak lepas dari perbincangan masalah teknologi Teleportasi . Teleportasi adalah “memindahkan” obyek/materi dari satu tempat ke tempat lain.laboratorium fisika Australian National University (ANU) baru-baru ini sukses memindahkan sinar dari satu tempat ke tempat lain sejauh sekitar 1 m dalam sekedipan mata saja.
Wah …negara tetangga
kita, Australia, udah bisa teleportasi. Gimana dengan Indonesia ? Tahu
gak, sebenernya fenomena teleportasi di Indonesia itu udah ada, bahkan
sebagian kecil masyarakat udah memanfaatkannya. Mungkin pernah denger,
ada orang yang bisa pergi kemana aja hanya sekejap mata. Atau di
beberapa kasus ditemukan benda di dalam tubuh, seperti paku, jarum,
senjata tajam, batu, dll yang katanya “dikerjain” sama seseorang. Atau
hal-hal “mistis” atau “gak masuk akal” lain yang berkenaan dengan
pemindahan suatu benda dlm sekejap mata. Masyarakat Indonesia umumnya
masih memandang hal tersebut itu aneh, mistis, gaib, gak masuk akal,
pekerjaan jin, dsb. Coba deh, dipikirin lagi secara mendalam, bandingkan
dengan hukum2x fisika, hal tsb akan dapat diterangkan secara ilmiah dan
logis, walaupun masih dalam tataran hipotesis. Pada dasarnya fenomena2x
yang dapat “ditangkap” oleh indera manusia tidak terlepas dari hukum
fisika. Sekarang tergantung kita, apakah mau memikirkan fenomena2x yang
terjadi di sekeliling kita. Masih banyak fenomena yang menunggu untuk
kita pikirkan dan diterapkan menjadi sebuah teknologi.
Masih
ingat Kisah nabi Sulaiman memindahkan singgasana Ratu Balqis dari
negeri Saba’ ke negeri Palestina yang berjarak 2.000 km dalam hitungan
detik memancing pemikiran kta untuk mengetahui bagaimana teknik
pemindahan singgasana tersebut.
Seperti tercantum dalam Al Qur’an Surat An Naml:
38.
Berkata Sulaiman: "Hai pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu
sekalian yang sanggup membawa singgasananya kepadaku sebelum mereka
datang kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri."
39.
Berkata 'Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang
kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari
tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi
dapat dipercaya."
40. Berkatalah seorang yang mempunyai
ilmu dari AI Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip." Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu
terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku
untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar,
maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia."
Dari
pembesar-pembesar anak buah Nabi Sulaiman baik dari kalangan jin dan
manusia diberi tantangan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis. Jin
Ifrit menyanggupi memindahkan dengan waktu sebelum Nabi Sulaiman
berdiri. Tetapi kemampuan jin Ifrit itu dipatahkan oleh seorang yang
berilmu (ilmuwan) bernama Asif bin Barkhiya dengan menyanggupi
memindahkan singgasana yang letaknya 2.000 km dari Palestina sebelum
mata berkedip!
Sekali mata manusia berkedip dalam hitungan
detik sedang Asif bin Barkhiya menyanggupi sebelum mata berkedip atau
kurang dari satu detik! Kecepatan itu hanya mampu ditandingi oleh
kecepatan cahaya. Ini adalah petunjuk penting bahwa pemindahan
singgasana ratu Balqis menggunakan teknologi yang sangat maju disebut
teleportasi. Teknologi pemindahan materi jarak jauh.
Dari
kecepatannya dapat dipastikan teknologi tersebut lebih cepat dari jin
Ifrit. Satu-satunya yang mungkin yaitu teknologi dengan memanfaatkan
cahaya atau sinar sebagai media untuk teleportasi tersebut. Bisa saja
teleportasi dengan sinar laser sudah ada di jaman tersebut sehingga
urusan memindahkan singgasana dalam hitungan detik pun hal yang mudah.
Kalau
ada yang membantah dan mengatakan itu adalah sihir maka di dalam Al
Qur’an pun sudah dibantah. Lihat Surat Al Baqarah ayat 102:
102.
Dan mereka mengikuti apa[76] yang dibaca oleh syaitan-syaitan[77] pada
masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu
mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan
sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka
mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua
orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang
keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum
mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu
janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu
apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang
(suami) dengan isterinya[79]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi
mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah.
Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan
tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah
baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka
menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.
Keterangan:
Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi berkata: "Lihatlah Muhammad
yang mencampur-baurkan antara haq dengan bathil, yaitu menerangkan
Sulaiman (Nabi) digolongkan pada kelompok nabi-nabi, padahal ia seorang
ahli sihir yang mengendarai angin." Maka Allah menurunkan ayat tersebut
di atas (S. 2: 102) yang menegaskan bahwa kaum Yahudi lebih mempercayai
syaitan daripada iman kepada Allah SWT.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Syahr bin Hausyab.)
Dalam
riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi bertanya kepada Nabi SAW
beberapa kali tentang beberapa hal dalam Taurat. Semua pertanyaan
mengenai isi Taurat, dijawab oleh Allah dengan menurunkan ayat. Ketika
itu mereka menganggap bahwa ayat tersebut dirasakan sebagai bantahan
terhadap mereka. Mereka berkata dengan sesamanya: "Orang ini lebih
mengetahui daripada kita tentang apa yang diturunkan kepada kita." Di
antara masalah yang ditanyakan kepada Nabi SAW ialah tentang sihir. Dan
mereka berbantah-bantahanlah dengan Rasulullah tentang hal itu. Maka
Allah menurunkan ayat ini (S. 2: 102) berkenaan dengan peristiwa
tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Abil-'Aliah.)
Asif
bin Barkhiya merupakan ilmuwan yang menguasai teknologi teleportasi,
bukan ilmu sihir karena sihir selalu menggunakan jin. Sedangkan jin
Ifrit yang merupakan jin cerdik pun tidak bisa mengalahkan teknologi
itu. Teknologi tinggi bagi orang yang tidak menguasai pun laksana sihir.
Seperti di jaman sekarang pun teknologi masih sangat menakjubkan bagi
orang awam yang tidak tahu cara kerjanya. Kesimpulannya yaitu teknologi
teleportasi sudah dikuasai ilmuwan di jaman Nabi Sulaiman. Tantangan
bagi manusia jaman kini untuk kembali menguasasi teknologi itu.
Wallahu ’alam bishawab.
Sumber : Sanggar Mewah
apakah portal ini ada dan masih aktif di daerah jawa barat saat ini ??
BalasHapussalah satu portal itu ada di pantura, buktinya bus pahala kencana dan truck kontainer yang berpindah ke kebun jati di kedung bacin.
BalasHapussalah satu portal itu ada di pantura, buktinya bus pahala kencana dan truck kontainer yang berpindah ke kebun jati di kedung bacin.
BalasHapusSaya pernah teleport
BalasHapusUlasan yang membuat penasaran
BalasHapus