Aturan GAwe MAnusia atau AGAMA bertujuan agar terjalin hubungan baik
manusia dgn manusia, manusia dgn alam, manusia dgn Sang Pencipta. Di
dalam Agama ada ritual dan simbol agar manusia mengerti dan
mengejawantahkannya dalam kehidupan sehari-hari hingga terbentuk
harmoni. Di dalam Agama diajarkan bahkan diperintahkan untuk : Turunkan
EGO dan maklumi orang lain, atau istilah lainnya adalah SABAR. Agama
pula mengajarkan bagaimana kita belajar memaklumi perbedaan pendapat,
dan mengerti bahwa orang lain itu mungkin berbeda pemikiran.
Agama
adalah untuk perdamaian. Tidak ada satupun ajaran Agama untuk
permusuhan. Memusuhi sesama itu ajaran "kepentingan" bukan ajaran Agama.
Surat dan ayat disalahgunakan untuk menanamkan kebencian pada pihak
lain, itu adalah ajaran "kepentingan", bukan ajaran Agama. Agama
mengajarkan kesabaran, toleransi, memaklumi, kalau ada tokohnya mudah
marah, benci, itu "tokoh kepentingan" bukan "tokoh Agama".
Ajaran
Agama yang demikian tinggi, secara perlahan dan pasti mulai dipelintir
sedikit demi sedikit tanpa terasa & Sistematis. Satu contoh yg
paling jelas adalah dibuatnya umat hanya mengenal ritual tanpa
mengetahui arti spiritualnya. Ini sudah mengakar. Sang Maha Pencipta
memerintahkan agar manusia itu damai, tenang, tentram, saling memahami,
toleransi, tolong menolong, bukan perang. Sekarang banyak yg mengaku
beragama namun mengajarkan kebencian, menghasut, menghujat, bahkan
"membunuh" mereka yg berbeda pendapat. Agama mengajarkan konfirmasi,
namun sepertinya hal itu sangat sulit dilakukan karena sudah terhasut
secara mendalam dan benci membuta. Penindasan oleh kelompok mayoritas
pada kelompok minoritas di dalam beragama juga terjadi dimana-mana,itu
sangat bertentangan dg Agama.
Agama mengajarkan utk tdk
menjelek-jelekkan, tapi banyak penceramah selalu menjelek-jelekkan
pihak lain yg berbeda pendapat dengannya. Agama mengajarkan berpikir
untuk yakin, namun sekarang diajarkan yakin tanpa berpikir, akibatnya
umat semakin mundur dan emosional. Agama mengajarkan "Mendirikan" bukan
hanya "melakukan", karena dua hal itu sangat jauh berbeda. Seperti
perbedaan bumi dengan langit. "Melakukan" hanya sekedar ritual saja
tanpa mengenal makna dari segala yg dilakukan juga simbol gerakan dan
bacaan tidak diketahui pula. "Mendirikan" bukan hanya ritual saja, namun
mengenal arti spiiritual semua simbol dan mengejawantahkannya di dalam
kehidupan secara utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar