Selasa, 12 Juni 2012

Hakikat Sistem Pengobatan LSBD Hikmatul Iman Indonesia


Pengobatan yang dilakukan di Hikmatul Iman adalah dengan menpergunakan energi. Energi adalah tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan sesuatu, dimana menghasilkan energi gerak/kinetik, sedangkan secara khusus adalah tenaga cadangan tubuh yang dipergunakan dan difokuskan untuk meransang tenaga lain atau dengan kata lain tenaga dalam, seperti yang dikatakan kang Dicky:

"energi secara umum yaitu tenaga untuk menggerakkan sesuatu dimana menghasilkan energi gerak/kinetik. Kalo secara khusus yaitu yang dipakai adalah energi cadangan tubuh yang dipergunakan dan difokus untuk merangsang tenaga lain."

Energi yang dipergunakan dalam pengobatan adalah untuk meransang energi pasien agar dapat bergerak lebih cepat dari sebelumnya sehingga merangsang antibody dan regenerasi sel pasien menjadi lebih cepat. Ini seperti dikatakan kang Dicky :

"....hubungannya adalah energi ini untuk merangsang energi pasien agar dapat bergerak lebih baik dari sebelumnya sehingga meransang antibody pasien dan regenerasi sel pasien lebih baik."

Menurut kang Dicky, pengobatannya adalah berasal dari tubuh pasien sendiri. Pengobat atau terapis hanya sebagai katasilator. Adapun maksud dari katasilator adalah pengobatan ini hanya untuk membantu pasien menyembuhkan diri sendiri yaitu membantu sistem kekebalan tubuh pasien agar bereaksi, seperti yang diungkapkan kang Dicky :

"caranya pengobatannya adalah berasal dari tubuh pasien sendiri. Pengobat hanya katasilator...sebagai katasilator yaitu pengobatan ini hanya untuk membantu pasien untuk menyembuhkan dirinya. Membantu disini maksudnya adalah membantu sistem kekebalan tubuh yaitu humoral dan selular yang difungsikan agar bereaksi. Jika orang sakit, bakteri itu masuk ke dalam tubuh, kemudian menjadi panas. Itu berarti tubuh mereaksi adanya bakteri tersebut. Dengan gitu di reaksi oleh energi yang ditranfers oleh terapis ke pasien yang gunannya untuk sistem kekebalan tubuh pasien berperan lebih aktif. Proses regenerasi sel dalam tubuh juga diaktifkan/dipancing/dipercepat."

Menurut kang Dicky, secara teori tubuh manusia adalah lengkap, dimana bisa mengobati diri sendiri karena dalam tubuh manusia terdapat sistem kekebalan tubuh yang fungsinya melindungi tubuh dari bakteri maupun benda asing lainnya yang berasal dari luar tubuh. Fungsi obat hanya untuk memencing sistem kekebalan tubuh untuk beraksi, seperti yang diungkapkannya :

"secara teori tubuh itu lengkap, dia bisa mengobati diri sendiri, karena dalam tubuh manusia terdapat sistem kekebalan tubuh yang fungsinya untuk melindungi tubuh dari bakterio atau benda asing lainnya yang berasal dari luar tubuh. Fungsi obat hanya untuk memancing kekebalan tubuh. Kalo kekebalan tubuh itu bisa dipancing oleh tubuh sendiri itu akan lebih aman dan obat hanya menjadi ketergantungan."

Kekebalan tubuh menurut kang Dicky ada dua bagian, yaitu humoral dan selular :

1. kekebalan humoral adalah kekebalan tubuh yang dibentuk oleh cairan-cairan yang dapat mengusir dan membunuh antigen.
2. kekebalan tubuh yang dibentuk oleh sistem sel. Salah satu jenis selnya adalah sel T4. ini dungkapkan oleh kang Dicky :

"kekebalan tubuh itu ada dua bagian : 
1) humoral yaitu kekebalan tubuh yang dibentuk oleh caoiraan-cairan yang dapat mengusir dan membunuh antigen, 
2) selular yaitu kekebalan tubuh yang dibentuk oleh sistem sel. Salah satu jenis selnya adalah sel T4. sel T4 ini yang dirangsang oleh energi yang dihasilkan Adenosin Tryphospat (ATP). Adenosin Tryphospat (ATP) ini berasal dari sel mitokrondia, mitokondria dirangsang energi untuk merangsang Adenosin Tryphospat (ATP). Dan energio ini dapat merangsang kekebalan tubuh/antibody dan proses regenerasi sel tubuh. Mitokondria berdasarkan penelitian Cann & Wilson, 1 cm3 berarti sebesar dadu dapat menghasilkan listrikl 200.000 volt. Jadi kalo difokus bisa menjadi energi yang besar dan dalam sehari-hari manusia itu hanya menggunakan energinya hanya 2,5%."

Mengenai maksud dari sel mitokondria, kang Dicky mengungkapkan :

"mitokondria adalah sel-sel dalam tubuh yang menghasilkan Adenosin Tryphospat (ATP), akselelator (untuk mengaktifkan) Q10 (pengaktifnya yang dihasilkan oleh hati. Sedangkan Adenosin Tryphospat (ATP) sendiri menghasilkan energi. Dalam Adenosin Tryphospat (ATP) proses glokusa menjadi energi. Mitokrondia itu terdapat diseluruh tubuh. Ada penelitian Cann & Wilson: 1 cm3 sel mitokondria yaitu sebesar dadu dapat menghasilkan listrik 200.000 volt."
Jadi energi yang ditransfer ke dalam tubuh pasien adalah untuk merangsang energi yang ada dalam tubuh pasien. Setelah energinya terangsang maka mengaktifkan energi yang terdapat dalam sistem kekebalan tubuh pasien yaitu humoral dan selular sehinggas kekebalan tubuh (humoral dan selular) pasien tmenjadi lebih baik dan aktif sehingga dapat membunuh bakteri dan antigen serta dapat meningkatkan regenerasi sel menjadi lebih cepat. Seperti yang dikemukakan oleh kang Dicky :

"energi yang ditransfer itu gunanya untuk merangsang energi yang ada dalam tubuh pasien. Setelah energinya terangsang, energi yang ada dalam tubuh pasien itu memancing kekebalan tubuh untuk berakselerasi (bekerja secara maksimal). Kekebalan tubuh itu kan ada dua, yaitu :
1) humoral: kekebalan secara humoral: cairan-cairan tubuh yang berfungsi untuk membunuh antigen, contohnya adalah kalo kita kemasukan penyakit yang berupa bakteri atau mikroba, itu dibunuh oleh cairan tubuh
2) selular, satu jenis sel tubuh tubuh yang namanya sel T4 yang berfungsi sebagai pembunuh antigen, contohnya penyakit AIDS/HIV itu terletak di sel T4."

Pengobatan Hikmatul Iman menggunakan dua energi yaitu tenaga dalam dan tenaga metafisik (dilatih sesuai metoda Hikmatul Iman). Cara mentransferkan kedua energi ini untuk pengobatan adalah menggabungkan tenaga dalam dan tenaga metafisika menjadi satu dengan cara, pertama menyalurkan tenaga dalam dulu, kemudia menyerap energi metafisik dari alam. Setelah tergabung kemudia dialirin secara perlahan-lahan pada tubuh pasien, seperti yang dikatakan kang dicky :

"pengobatan adalah menggabungkan tenaga dalam dan tenaga metafisik. Tenaga dalam dan tenaga metafisik ini harus digabungkan menjadi satu dulu dengan jalan pertama menyalurkan tenaga dalam dulu, kemudian menyerap energi metafisika dari alam, lalu alirin secara perlahan-lahan pada tubuh pasien."

Energi yang ada dalam tubuh terapis agar bisa dialirkan atau diradiasikan ke tubuh pasien adalah dengan cara energi yang ada di seluruh tubuh terapis difokuskan ke tangan, setelah terfokus di tangan kemudian diradiasikan ke tubuh pasien. Seperti yang dikemukakan oleh kang Dicky :

"energi difokuskan dari seluruh tubuh ke tangan, setelah difokuskan ke tangan kemudian diradiasikan ke tubuh pasien. Difokuskan ini maksudnya adalah dengan cara mengejangkan bagian tubuh tertentu terutama tangan."

Untuk membangkitkan energi tubuh dalam terapis adalah dengan pengotimalan oksigen yang diserap ke dalam darah untuk merangsang Adenosin Tryphospat (ATP) supaya menghasilkan energi lebih banyak dan dikumpulkan dalam satu titik yaitu dibawah pusar. Teknik yang dipergunakan untuk membangkitkan energi tersebut yaitu adalah menggunakan olah gerak yaitu jurus-jurus silat.

"untuk membangkitkan energinya yaitu dengan pengoptimalan oksigen yang diserap ke dalam darah untuk meransang aktifitas Adenosin Tryphospat (ATP) untuk menghasilkan energi lebih banyak dan dikumpulkan di satu titik, titiknya itu dibawah pusar...tekniknya sih ya jurus-jurusnya."

Alat yang digunakan dalam pengobatan adalah tangan, karena dalam menerapi tangan digunakan untuk mentransfer energi dari terapis ke pasien adalah tangan. Terapis hanya menempelkan telapak tangan ke tubuh pasien dengan tujuan agar energi terapis bisa ditransfer ke tubuh pasien. Cara pentransferannya adalah dengan mengejangkan otot-otot tangan sehingga energi terapis bisa keluar melaluyi telapak tangan dan kemudian ditrasfer ke tubuh pasien.
Diambil dari skripsi 2004 R Esty Lestasi dengan judul : 

Pengobatan Alternatif dengan Tenaga Metafisika dan Tenaga Dalam 
 Kajian Pengobatan Hikmatul Iman di Bandung, Jawa Barat 
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
 Universitas Indonesia 

Catatan : 
Kajian ini adalah kajian ilmiah (bukan mistik) dan sudah dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula melalui sidang skripsi dan sudah dibuktikan kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Komentar Terbaru

Prodimaar