Rabu, 09 Mei 2012

Didalam Keimanan & Ketaqwaan Terdapat Kekuatan


Allah SWT menguraikan tanda-tanda orang yang taqwa, dalam Surat Ali’Imran Ayat 134:

(yaitu) Orang-orang yang berinfaq (karena Allah SWT), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mereka yang pemaaf terhadap (kesalahan) manusia. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Setelah saya kaji ternyata makna ayat diatas bisa di aplikasikan pada latihan TD. bahwa dalam latihan untuk meningkatkan TD atau Energi tubuh kita yang paling dibutuhkan adalah mentalitas. ternyata dalam latihan juga mentalitas dan kepribadian kita akan terbentuk. ini yg sebenarnya yang dicari dalam berlatih TD bukan kekuatan fisik semata. Oleh karena itu sifat-sifat atau nilai-nilai ketaqwaan dapat digali seperti : shabar, ihklas, konsisten, tangguung jawab dll. jadi untuk meninggkatkan Power kita atau kekuatan tubuh kita sifat-sifat ini harus terbentuk. sudah kita ketahui bahwa latihan TD sangat menjenuhkan, monoton, dan sangat berat. nah, agar nilai-nilai tadi dapat tergali kita bisa mengaplikasikan ayat diatas, terutama dalam proses latihan sehingaga nilai-nilai tadi dapat muncul. Misalnya ketika kita melakukan Penyeimbang satu bisa kuat 30 mnt. hal itu bisa dicapai ketika mental yg kuat sudah terbentuk, sudah pasti pegal, sakit, lelah dan pikiran kita ingin cepat berhenti. ketika kita mampu bertahan maka TD akan meningkat ini karena ketika tubuh kekurangan energi akan memicu tubuh untuk melepaskan energi cadangannya. tubuh kita mempunyai ambang batas maksimal kemampuannya. sebelum melewati ambang batas itu kita akan melawati wilayah kuning. ketika kita bisa melewati wilayah kuning maka kemampuan kita akan meningkat pada titik ini biasanya akan terasa pegal, sakit dan kelelahan. makanya latihan TD yang baik, maka sulit dan makin banyak godaan adlah makin bagus. ketika dalam posisi sulit kita bisa fokus maka artinya konsentrasi kita makin bagus, kita bisa fokus ketika kita menyukai proses dalam berlatih. makanya membangun mental pada saat sebelum, waktu dan setelah latihan adalah hal yg paling penting.mental yg kuat adalah salah satu ciri dari orang bertaqwa.

yuk kita kaji ayat diatas menjelaskan bahwa ciri-ciri orang bertaqwa.
ada empat ciri :
  1. berinfaq dalam keadaan lapang dan sempit.
  2. orang yang bisa mengendalikan emosinya(marah)
  3. Orang bisa memaafkan
  4. orang yg berbuat kebaikan.
Pertama, Infaq disini bisa diartikan dalam artian materi atau non materi, berinfaq dalam keadaan lapang dan sempit bisa bermakna bahwa kita sesibuk apapun kita bisa meluangkan waktu untuk berlatih. karena tiap orang biasanya memiliki waktu-waktu luang tertentu sesibuk apapun dia. Dengan ini, sifat konsitensi dan disiplin akan terbentuk dan tubuh akan secara otomotis meminta sendiri untuk berlatih karena sudah tertanam sendiri dalam bawah sadar kita. Malah akan merasa rugi bila tidak berlatih.

Kedua, Kadang dalam berlatih kita terobsesi kepada target-target tertentu, hal ini akan menguras dan menguncang emosi kita. apalagi dalam hal ini latihan TD itu sesuatu yg monoton dan membosankan. gerakannya itu-itu saja tapi dilakukan dalam waktu lama bisa berjam-jam. mood dan semangat latihan akan muncul naik dan turun. pikiran akan mengembara ke mana-mana dan sangat sulit untuk konsentrasi. karena latihan secara sadar seperti sebuah siksaan, karena pada dasarnya kita tidak menyukai latihan tapi karena kita punya obsesi atau target tertentu makanya kita tetap bertahan. makanya seperti yang saya alami bahwa walaupun sudah berlatih lama, kemampuan segini-gini aja tidak menigkat-ningkat.  ternyata latihan sebenarnya kita belajar mengendalikan diri kita tubuh kita, dan itu harus dikaji secara terus-menerus. jika kita sudah membuang obsesi dan fokus pada proses, biasanya latihan akan menjadi mengasyikan. misalnya jurus angin I, kita pokuskan aja pikiran perasaan pada dada dan tangan. tahan nafas di dada buang nafas di telapak tangan. cuma memindahkan perasaan dan pikiran ke dua titik tadi. Inysa Allah hawa panas akan muncul dengan sendirinya dan berpindah-pindah sesuai dengan pikiran dan perassaan kita. begitu muncul perhatian pikiran dan perasaan fokuskan pada itu saja. Insya Allah, latihan yg lama pun akan terasa mengasyikan. ketika pikiran berlaih pada hal lain hawa biasanya menghilang. begitu menghilang kita balikkan lagi pikiran dan perasaan kita. 

Ketiga Dalam memaafkan, hal yg paling dasar adalah pemakluman. dalam hal ini kita memaklumi diri sendiri. bahwa apapun hasilnya yg diperoleh saat ini kita tidak akan kecewa. ini adalah usaha maksimal dan terbaik kita saat ini. kunci untuk memaafkan adalah pemahaman dan evaluasi. ini artinya kita terus mengevaluasi semua proses berlatih kita.  apakah teknik sudah benar, kenapa susah menyalur dsb. dengan terus mengevaluasi latihan dan kita akan semakin berkualitas.

Yang terakhir, senantiasa berbuat kebajikan dalam hal ini kita harus senatiasa mengaplikasikan hasil latihan kita untuk kepentingan umat dan alam. misalnya ketika kita menerapi pasien, kita akan memaksimalkan semua potensi kita untuk mengobatinya. karena pasien sudah memberi amanah pada kita, ini akan memotivasi kita untuk lebih bersemangat lagi dalam berlatih. 

Maka sangat dan benar  pas bahwa Motto kita
" DALAM KEIMANAN DAN KETAQWAAN TERDAPAT KEKUATAN"
maka jika ingin meningkatkan kualitas dan kekuatan kita baik Lahir dan Bathin intinya munculkan sifat-sifat tadi.
tidak ada jalan lain, selain berlatih. dan terus berlatih.
wallhualam Bisawab.

Sumber  Kang Tedi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Iklan

Komentar Terbaru

Prodimaar