Rabu, 25 Februari 2015

DORPHAL


DORPHAL yang terdapat di Gunung PADRANG yang terdeteksi dengan alat Geo Listrik

DORPHAL (baca : dorfal) adalah sebuah relay ancient technology buatan Bangsa LEMURIA 40% yang dapat memancarkan gelombang yang dinamakan ERSELNA yang berfungsi untuk memadatkan atau merapatkan molekular tanah. DORPHAL berisi nanotechnology dan rata-rata berbentuk bulat sempurna supaya bisa memancarkan gelombang ERSELNA ke segala arah dan mampu mendeteksi apapun yang terjadi di permukaan Planet dan membuat antisipasi yang dibutuhkan oleh Planet tersebut. 

Prinsip kerja DORPHAL adalah dengan cara melawan gelombang dengan gelombang. Contohnya jika terjadi gempa bumi maka gelombang ERSELNA pada DORPHAL akan memberikan reaksi secara otomatis untuk melawan gelombang gempa tersebut dengan cara memadatkan molekular tanah sehingga radius yang melewati gelombang ERSELNA tersebut menjadi mental kembali. 

Molekular DORPHAL dibuat satu baris dan searah sehingga bisa menimbulkan gelombang magnetik sangat tinggi apabila terkena stimulus dari gelombang lain. Contohnya Radar, yang mengeluarkan atau menembakkan semacam gelombang dan akan direspon oleh DORPHAL, sebagai serangan maka akan terjadi counter attack yang menyebabkan semua mekanisme pesawat jadi mati kecuali pesawat tanpa Radar. Untuk pesawat yang memakai radar, diatas 8000 kaki masih tetap aman, tetapi disekitar 6000 kaki dan jika terperangkap jalur DORPHAL, maka akan terjadi serangan. Dibawah jalur itu juga aman .Inilah yang terjadi terhadap beberapa kasus kecelakaan pesawat yang terjadi di Gunung Salak (contohnya). Kejadian jatuhnya pesawat terbang yang sering terjadi di Gunung Salak dikarenakan adanya anomali magnetik. Hal itu bisa terjadi apabila jarak & ketinggian pesawat berada dalam radius pengaruh dari Anomali Magnetik tersebut. Para pakar tidak pernah tertarik menyelidiki jatuhnya pesawat terbang di wilayah tersebut dari tahun ke tahun, & menganggap hal itu adalah mistis. Anomali Magnetik tersebut mempengaruhi sistem pelontar radar sehingga menjadi distorsi bahkan kadang menjadi mati. Bahkan tidak menutup kemungkinan pesawat yang masuk dalam radius anomali tersebut kesulitan keluar yang akhirnya menabrak tebing. Korbannya sudah banyak, tapi tidak pernah diselidiki. 

Casing DORPHAL di Costa Rica
DORPHAL dibuat melalui sebuah teknologi bernama teknologi ELLEMANPHATERA yaitu sebuah teknologi untuk mencampurkan unsur logam KRAIMAN dengan unsur batuan agar tidak menjadi karat dan rusak oleh korosi. Casing DORPHAL tersebut diproduksi di daerah Costa Rica oleh Bangsa INCA pada waktu itu. Sedangkan mesin nanotechnology-nya di-implan-kan di NUSANTARA dan hasilnya dipasang diseluruh dunia disetiap gunung-gunung yang besar sebagai relay dan pasak atau penyeimbang ARDH GRUMMA (Planet Bumi) yang sebetulnya sangat mudah sakit-sakitan.

DORPHAL rata-rata terdapat di gunung yang besar dan tidak hanya terdapat di gunung yang aktif dan tidak aktif, namun efek DORPHAL juga ada di laut, bahkan DORPHAL di segitiga bermuda sangat kuat karena mampu membentuk wormhole. Letusan gunung pada masa sekarang tidak seperti letusan Guntung Tambora atau gunung-gunung yang letusannya besar karena ada DORPHAL. Gunung yang letusannya sangat dahsyat dikarenakan Bangsa LEMURIA memang saat itu belum memasang DORPHAL, contohnya letusan Gunung ZHUNNDA. Gunung yang memiliki DORPHAL diantaranya Gunung Gede, Gunung Ciremai, Gunung Merapi, Gunung Salak, Gunung PADRANG. Di empat piramida bawah laut juga terdapat DORPHAL, yaitu di piramida tempat ARKHYTIREMA, GLABHINNARA, GHRIBADAR, RHINGGAMANA.

Mini Dorphall yang ditemukan di Gunung Padang, sayang sudah tak berfungsi. Seharusnya bagian tengah bisa berputar. Sumber
DORPHAL yang masih aktif masih banyak sekali terkubur di Nusantara namun banyak pula DORPHAL yang digali untuk diambil inti teknologinya sebagai sumber energi besar dan aman juga mahal. Di Nusantara yang mencuri isi DORPHAL itu adalah kaum penjajah seperti Jepang dan Belanda karena mereka mengetahui dari manuskrip. Itu sebabnya dibeberapa tempat di Nusantara terdapat cangkang-cangkang DORPHAL yang sudah diambil teknologinya.

Kamis, 12 Februari 2015

Pentingnya Kesadaran Umat Agar Tidak Diperalat oleh Mereka yang Mengatasnamakan Agama.


Umat harus segera disadarkan bahwa sedang di adu domba oleh sekelompok radikal mengatasnamakan agama untuk menguasai Indonesia. Kelompok ini memunculkan kebiasaan menghasut, menghujat, meng-kafir-kan, semua yg berseberangan dgn pendapat mereka, agar menjadi takut. Rasa takut ditebarkan melalui alam bawah sadar berupa cap sesat, agar pendapat dan versi merekalah yg diterima secara membuta.

Teror adalah penanaman rasa takut. Yg paling berbahaya itu bukanlah bom, tapi ideologi yg ditanam jadi akar & meracuni alam bawah sadar. Ketika teror dan rasa takut mulai ditanamkan di alam bawah sadar, ajaran itu akan menjadi "isme" tanpa disadari oleh penganutnya. Ajaran baik dan damai agama dipelintirkan sedemikian rupa agar membentuk pola "keras" dan "radikal" sehingga terjadi kekerasan.

Sebetulnya teror atau ditakut-takuti itu sudah menjadi ajaran dasar Guru & Orang Tua pada anak. Berupa berbagai ancaman bila tdk nurut. Sebetulnya umat bisa lebih kreatif ketika tidak dalam tekanan, beban doktrin hanya akan menghambat otak untuk mengembangkan daya kreasi. Membuat kitab suci hanya menjadi sekumpulan mantra adalah satu cara efektif untuk membuat umat menjadi mistis dan jauh dari berpikir. Dakwah adalah dedikasi, sedangkan ceramah sekarang menjadi profesi. Wajar isinya hanya doktrin, krn dgn action itu hal sulit bagi mrk. Ajaran sabar dan memaklumi bagaikan hiasan saja, agresifitas dan penyerangan diutamakan, akibatnya umat jadi terpecah belah dan lemah. Hanya berdasarkan hasutan dari orang fasik, tanpa bertabayun langsung men-cap sesat. Itu adalah contoh buruk bagi umat dari kaum radikal.

Apakah kaum radikal itu sengaja dibentuk agar umat menjadi lemah karena berantem sendiri ? Kalau benar siapakah di belakang mereka ? Umat akan didoktrinkan berbeda pendapat dgn penceramah itu tabu. Itu dikondisikan agar umat menurut secara membuta dan tidak bertanya. Kita bertanggung jawab langsung pada Sang Maha Pencipta, jadi jangan takut pada kaum yg suka memaksakan pendapat. Mereka bukan Tuhan.

Selama ratusan tahun kita dipaksa mengikuti pandangan mainstream yang belum tentu benar di hadapan Sang Maha Pencipta & Maha Mengetahui. Berbahayanya doktrin ketika mereka sudah berani melakukan "pembunuhan" pada yg berbeda pendapat. Ini bukan tuntunan Sang Maha Pencipta. Umat harus segera di-ingat-kan dan jangan takut untuk bersikap kritis. Harus segera diberitakan tentang konspirasi pemunduran umat yg sudah berjalan ratusan tahun ini. Sadarkan umat bahwa mereka dimundurkan. Doa adalah Usaha, karena Nasib tidak bisa dirubah tanpa usaha. Bukan meminta terus diam sambil mengharapkan segera datang keajaiban.

Doktrin kebencian pada lain keyakinan dan pendapat sudah ditanamkan sejak dini,membentuk generasi penuh rasa benci tapi penuh pembenaran. Doktrin bahwa mem-bom orang yang berseberangan akan masuk surga adalah pembohongan, namun bisa diterima oleh yg kecerdasannya rendah. Sebaiknya prioritas utama adalah menurut dulu pada Sang Maha Pencipta, biarkan kekuasaan-Nya membimbing secara menyeluruh.

Terpaku pada makna "tersurat" dari kitab suci tanpa meng-kaji makna "tersirat", adalah faktor utama penyebab kemunduran umat. Agama dimanfaatkan untuk kepentingan politik akan sangat murah dan berbahaya. Tinggal diberi janji SURGA kaum tak paham akan siap mati.

Sumber : @dickyzainal

Rabu, 04 Februari 2015

Out Of Place Artifact (OOPArt)

Out Of Place Artifact (OOPArt)  adalah istilah yang diciptakan oleh naturalis Amerika dan cryptozoologist Ivan T. Sanderson untuk objek sejarah, arkeologi, paleontologi atau bunga yang ditemukan dalam konteks yang sangat tidak biasa atau tampaknya mustahil yang dapat menantang kronologi sejarah konvensional dengan menjadi "terlalu maju" untuk tingkat peradaban yang ada pada saat itu, atau menunjukkan "keberadaan manusia" sebelum manusia seharusnya ada.

Ivan T. Sanderson
Istilah Out Of Place Artifact jarang digunakan oleh para sejarawan atau ilmuwan. Penggunaannya sebagian besar terbatas pada cryptozoologists, pendukung teori astronot kuno, ancient technology, dan penggemar paranormal. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan berbagai macam benda, dari anomali yang jauh di luar mainstream pengetahuan yang kita ketahui sekarang. Out Of Place Artifact menunjukkan bahwa masa lalu tidak se-primitif yang kita ketahui sekarang. Bahkan masa lalu jauh lebih canggih dari masa sekarang. Berikut adalah bukti-buktinya : 


1. Tambang reaktor nuklir di Oklo Gabon 1.8 miliyar tahun yang lalu


Pada tahun 1972, seorang Perancis bernama Bougzigues analis yang bekerja di pabrik pengolahan bahan bakar nuklir Pierrelatte mendeteksi perubahan kecil tapi signifikan dalam rasio penting antara Uranium 235 dan Uranium 238. Rasio yang tepat dalam pengolahan nuklir sehingga perubahan menunjukkan bahwa sesuatu dengan cara luar biasa sedang terjadi. Kecurigaan awal ketika seseorang telah memberikan contoh biji uranium dari sebuah tambang baru. Pertanyaan muncul karena biji uranium itu tidak mengeluarkan radiasi berbahaya. Uranium misterius itu akhirnya ditelusuri kembali ke tambang Gabon di Oklo. Ternyata ditemukan yang begitu luar biasa, reaksi nuklir telah terjadi seperti plutonium yang telah dibuat dan bahwa reaksi nuklir itu sendiri telah dimoderasi! Ini berarti bahwa semua terkontrol dengan aman, jika ingin memanfaatkan output daya dengan cara yang terkontrol, sebaiknya mampu menjaga dari meledak dan melepaskan semua energi sekaligus Reaktor itu benar-benar modern, teknologinya menggunakan air. Reaktor nuklir pertama di zaman sekarang yang digunakan masih batang grafit dan kadmium sebagai penahan dan pengontrol reaksi.

Setelah diteliti lebih dalam, akhirnya para ilmuwan sepakat bahwa  Tambang itu pernah diolah dengan teknology yang sempurna dan pernah berjalan selama 500.000 tahun, sedangkan Umur tambang itu sendiri adalah 1,8 milyar tahun. Reaktor nuklir itu sendiri memiliki tingkat Keamanan yang luar biasa, dengan kata lain Teknologi yang dipergunakan sangat jauh melampaui Teknologi pengolahan nuklir zaman sekarang . Sama sekali tidak ada sisa limbah yang harus dibuang. Teknologi tersebut sudah menggunakan air sebagai Sarana pengaman dan pengolahan.


2. Bell buatan manusia ditemukan di dalam sebongkah batu bara.


Pada tahun 1944, seorang anak sepuluh tahun bernama Newton Anderson menjatuhkan sebongkah batu bara di ruang bawah tanah dan mendapatkan sebuah lonceng kecil di dalamnya . Batubara itu berasal dari pertambangan bituminus yang ditambang di dekat rumahnya di Kabupaten Upshur West Virginia ternyata berusia sekitar 300 juta tahun! Bagaimana bisa sebuah lonceng seperti itu berada di dalam batubara yang berasal dari Zaman Karbon ? Institute for Creation Research lalu menyerahkan bel tersebut untuk diteliti di laboratorium di University of Oklahoma. Setelah di analisa dengan aktivasi nuklir terungkaplah  bahwa bel itu terbuat dari campuran logam yang tidak biasa, yang berbeda dari setiap produksi paduan yang  dikenal di masa sekarang atau katanya masa modern (termasuk tembaga, seng, timah, arsenik, yodium, dan selenium).

3. Pot besi ditemukan di dalam batubara
 
Sulphur Springs, Arkansas November 27, 1948. Sewaktu  saya bekerja di Pabrik Listrik Kota di Thomas, Oklahoma pada tahun 1912, saya menemukan sebongkah batubara yang terlalu besar untuk digunakan. Kemudian saya belah dengan palu godam. Namun kemudian pot besi ini jatuh dari tengah, meninggalkan bekas, atau cetakan dari pot di dalam bongkahan batubara itu. Jim Stull (karyawan perusahaan) menyaksikan pecahnya batubara, dan melihat pot terjatuh. Saya menelusuri sumber batubara, dan menemukan bahwa itu datang dari, Wilburton Pertambangan Oklahoma.  

 4. Jejak sepatu berumur 300 juta tahun


Pada 1922, sebuah fitur dari The New York Sunday American mengetengahkan tentang Jhon T. Reid, seorang insinyur pertambangan dan ahli geologi terkenal yang tanpa sengaja menemukan bekas jejak sepatu yang telah menjadi fosil batu dari era Triassic (213.000.000 – 248.000.000 tahun yang lalu). Pada pinggiran bagian alas kaki terlihat bekas jahitan yang rapi seperti layaknya menggunakan mesin. Teknik ini tentu saja belum dikenal pada tahun 1922.

 5. Antikythera Mechanism


Antikythera Mechanism adalah sebuah mekanisme kuno yang menurut para scientist, merupakan mekanisme yang diciptakan untuk menghitung posisi-posisi astronomi. Ditemukan direruntuhan kapal di daerah Antikythera pada tahun 1900. Pada tahun 2006 lalu, para ilmuan menemukan bahwa artifak ini berasal dari tahun 150 – 100 sebelum masehl dan teknologi yang seperti artifak tersebut  tidak muncul lagi sampai beribu tahun kemudian dengan kata lain teknologi itu terlalu cepat seribu atau duaribu tahun untuk manusia.

6. Penemuan jam Swiss di kuburan berusia 400 tahun


Sekelompok arkeolog dan dua orang jurnalis sedang membuat film dokumenter di sebuah lokasi kuburan di kota Shangsi, Cina. Namun di tempat itu mereka menjumpai sebuah penemuan yang luar biasa aneh. Mereka menemukan sebuah cincin batu berbentuk Jam Swiss. Yang membuat penemuan itu menjadi aneh adalah karena kuburan itu adalah sebuah kuburan yang berasal dari Zaman Dinasti Ming dan diperkirakan telah berusia 400 tahun.

"Ketika kami berusaha memindahkan tanah yang menutupi peti mati, sebuah pecahan batu tiba-tiba jatuh ke tanah dengan suara benturan seperti logam." Kata Jiang Yanyu, bekas kurator Guangxi autonomous region museum.

"Kami mengambil obyek itu dan menemukan ternyata benda itu adalah sebuah cincin. Setelah membersihkannya dari tanah yang menutupinya, kami terkejut ketika kami melihat benda tersebut berbentuk persis seperti sebuah jam swiss.

"Waktu pada jam itu menunjukkan pukul 10:06. Dan yang luar biasa adalah, pada bagian belakang benda itu, tertulis 'Swiss'," Tulis koran Poeple's daily.

Para ahli lokal menjadi sangat bingung karena mereka mempercayai bahwa kuburan tersebut tidak pernah tersentuh oleh manusia sejak pembangunannya 400 tahun yang lalu. Saat ini mereka sedang menunggu para ahli dari Beijing untuk membantu menyingkap rahasia tersebut.

7. Baterai Baghdad


 
Baterai Baghdad, disebut juga Baterai Parthia, adalah artefak-artefak yang ditemukan pada tahun 1936 di desa Khuyut Rabbou'a, dekat Baghdad, Irak. Artefak ini diduga dibuat di Mesopotamia, pada masa Parthia atau Sassania. Artefak ini memperoleh perhatian publik pada tahun 1938 ketika Wilhelm König menemukan benda ini di koleksi museum. Pada tahun 1940, König menerbitkan tulisan yang menduga bahwa artefak tersebut merupakan sel galvanik. Intepretasi ini berubah menjadi hipotesis. Jika benar, artefak ini mendahului penemuan Alessandro Volta tahun 1800.

Pengujian yang dilakukan oleh F. M. Gray, seorang teknisi yang bekerja di General Electric - High Voltage Lab, Pittsfield, Massachusetts terhadap tiruan artefak kuno ini menunjukkan bahwa benda tersebut memang dapat berfungsi sebagai baterai. Dengan memasukkan cairan asam kedalam jambangannya, baterai ini bisa menghasilkan tegangan listrik sebesar 1,5 - 2 volt. Paul T. Keyser dari Universitas Alberta, Kanada mengajukan alternatif pemikiran tentang kemungkinan penggunaan baterai ini sebagai alat analgesik (penahan rasa sakit) pada masa itu.

Pada sebuah buku kuno dari India berjudul Shilpa-Sansar, disebutkan tentang seorang bernama Shri Parashuram Hari Thatte yang menerangkan prinsip teknis dan cara kerja baterai dalam format yang mirip dengan baterai kuno Baghdad dari suatu masa pemerintahan Maharaja Rama, sekitar 5.000 tahun sebelum Masehi.


>>LET THE TRUTH BE KNOWN<< 

Diambil dari berbagai sumber

Senin, 02 Februari 2015

Christiaan Snouck Hurgronje

Abdul Ghaffar A.K.A Christiaan Snouck Hurgronje
Di dalam sejarah tanah air kita tercatat seorang yang bernama Christiaan Snouck Hurgronje (lahir di Tholen, Oosterhout, 8 Februari 1857 – meninggal di Leiden, 26 Juni 1936 pada umur 79 tahun) adalah orientalis Belanda. Tamat sekolah menengah, dia melanjutkan ke Universitas Leiden untuk mata kuliah Ilmu Teologi dan Sastra Arab, 1875. Lima tahun kemudian, dia tamat dengan predikat cum laude dengan disertasi Het Mekaansche Feest (Perayaan di Mekah). Tak cukup bangga dengan kemampuan bahasa Arabnya, Snouck kemudian melanjutkan pendidikan ke Mekkah, 1884. Di Mekkah, keramahannya dan naluri intelektualnya membuat para ulama tak segan membimbingnya. Dan untuk kian merebut hati ulama Mekkah, Snouck memeluk Islam dan berganti nama menjadi Abdul Ghaffar.

Namun, pertemuan Snouck dengan Habib Abdurrahman Azh-Zhahir, seorang keturunan Arab yang pernah menjadi wakil pemerintahan Aceh, kemudian "dibeli" Belanda dan dikirim ke Mekkah, mengubah minatnya. Atas bantuan Zahir dan Konsul Belanda di Jeddah JA. Kruyt, dia mulai mempelajari politik kolonial dan upaya untuk memenangi pertempuran di Aceh. Sayang, saran-saran Habib Zahir tak ditanggapi Gubernur Belanda di Nusantara. Karena kecewa, semua naskah penelitian itu Zahir serahkan pada Snouck yang saat itu, 1886, telah menjadi dosen di Leiden.

Habib Abdurrahman Azh-Zhahir (1878)
Snouck seperti mendapat durian runtuh. Naskah itu dia berikan pada kantor Menteri Daerah Jajahan Belanda. Snouck bahkan secara berani menawarkan diri sebagai tenaga ilmuwan yang akan dapat memberikan gambaran lebih lengkap tentang Aceh.

Pada 1889, dia menginjakkan kaki di Pulau Jawa, dan mulai meneliti pranata Islam di masyarakat pribumi Hindia-Belanda, khususnya Aceh. Setelah Aceh dikuasai Belanda, 1905, Snouck mendapat penghargaan yang luar biasa. Setahun kemudian dia kembali ke Leiden, dan sampai wafatnya,26 Juni 1936, dia tetap menjadi penasihat utama Belanda untuk urusan penaklukan pribumi di Nusantara.


Sosok Snouck memang penuh warna. Bagi Belanda, dia adalah pahlawan yang berhasil memetakan struktur perlawanan rakyat Aceh. Bagi kaum orientalis, dia sarjana yang berhasil. Tapi bagi rakyat Aceh, dia adalah pengkhianat tanpa tanding. Namun, penelitian terbaru menunjukkan peran Snouck sebagai orientalis ternyata hanya kedok untuk menyusup dalam kekuatan rakyat Aceh. Dia dinilai memanipulasi tugas keilmuan untuk kepentingan politik.

Selain tugas memata-matai Aceh, Snouck juga terlibat sebagai peletak dasar segala kebijakan kolonial Belanda menyangkut kepentingan umat Islam. Atas sarannya, Belanda mencoba memikat ulama untuk tak menentang dengan melibatkan massa. Tak heran, setelah Aceh, Snouck pun memberi masukan bagaimana menguasai beberapa bagian Jawa dengan memanjakan ulama.

Demikianlah sosok Snouck Hurgronje yang dianggap sosok kontroversial khususnya bagi kaum muslimin Indonesia, terutama kaum muslimin Aceh.

Pada tanggal 9 Juli 1891, Snouck ke Aceh, bahkan menetap di Kutaraja (kini Banda Aceh). Ia menjadi orang "kepercayaan" Joannes Benedictus van Heutsz, jenderal Aceh yang kemudian menjabat Gubernur Jenderal Hindia Belanda (1904-1909). Pengamatannya menghasilkan tulisan Atjeh Verslag, berisi laporan kepada Belanda tentang alasan mengapa Aceh harus diperangi. Sekitar tujuh bulan kemudian kembali ke Batavia. Pekerjaannya bertambah menjadi Penasihat urusan Pribumi dan Arab. Lembaga yang didirikan 1899 ini bisa dipandang sebagai cikal bakal Departemen Agama.

Selama tujuh bulan Snouck berada di Aceh, sejak 8 Juli 1891. Di Aceh, dia dibantu beberapa orang pelayannya. Baru pada 23 Mei 1892, Snouck mengajukan Atjeh Verslag, laporannya kepada pemerintah Belanda tentang pendahuluan budaya dan keagamaan, dalam lingkup nasihat strategi kemiliteran Snouck. Sebagian besar Atjeh Verslag kemudian diterbitkan dalam De Atjeher dalam dua jilid yang terbit 1893 dan 1894. Dalam Atjeh Verslag-lah pertama disampaikan agar kotak kekuasaan di Aceh dipecah-pecah. Itu berlangsung lama, karena sampai 1898, Snouck masih saja berkutat pada perang kontra-gerilya.

Nasehat Snouck mematahkan perlawanan para ulama, karena awalnya Snouck sudah melemparkan isu bahwa yang berhak memimpin Aceh bukanlah uleebalang, tapi ulama yang dekat dengan rakyat kecil. Komponen paling menentukan sudah pecah, rakyat berdiri di belakang ulama, lalu Belanda mengerasi ulama dengan harapan rakyat yang sudah berposisi di sana menjadi takut. Untuk waktu yang singkat, metode yang dipakai berhasil.

Snouck mendekati ulama untuk bisa memberi fatwa agama. Tapi fatwa-fatwa itu berdasarkan politik Divide et impera. Demi kepentingan keagamaan, ia berkotbah untuk menjauhkan agama dan politik. Selama di Aceh Snouck meneliti cara berpikir orang-orang secara langsung. Dalam suratnya kepada Van der Maaten (29 Juni 1933), Snouck mengatakan bahwa ia bergaul dengan orang-orang Aceh yang menyingkir ke Penang. 
 
Namun taktik Divide et Impera jarang sekali ahli sejarah membahasnya secara detail, padahal itu sangat penting agar masyarakat menjadi waspada . Sekarang akan dibahas salah satu taktik atau cara pemecahbelahan umat yang sangat ampuh dan terbukti masih dipakai sampai sekarang. Bagian terpenting dari politik Divide et Impera adalah Aanzetten ( Mendorong/Menghasut ).

Cara ini terbilang sangat ampuh dan akan langsung mengenai sasaran pada masyarakat yang sudah jauh dari Tabayyun atau Konfirmasi , juga akan langsung diterima oleh mereka yang tidak mau berpikir secara baik . Allah SWT bewrfirman :

 "Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."(QS. Al Hujuraat 6)

Firman Allah SWT yang memerintahkan agar kita selalu Tabayyun atau konfirmasi seharusnya kita junjung tinggi sebagai umat Islam , agar kita selalu damai dan tidak terjadi salah paham , dan tidak menyebabkan musibah pada suatu kaum . Akan tetapi kenyataannya sekarang , banyak sekali tokoh agama dan di masyarakat umum sekalipun , seolah-olah ayat ini hanya sekedar hafalan dan hiasan saja , makna dari perintah Sang Maha Pencipta tidak diindahkan sama sekali . Penghasutan dan pembentukan opini ini biasanya terjadi pada sebuah kelompok atau organisasi yang semakin membesar , dan mulai mengancam keberadaan kelompok atau organisasi lain .

Contoh kejadian , ini terjadi pada sebuah organisasi bernama Hikmatul Iman. Organisasi ini dibentuk pada pada tahun 1987 lalu di bulan April 1989 dibuatlah menjadi sebuah Yayasan bernama Hikmatul Iman. Kiprah awal adalah mengajarkan Bela Diri dan dikenal pula dengan nama LSBD Hikmatul Iman. Namun seiring perkembangan zaman dan juga tujuan awal dari Hikmatul Iman adalah Syi'ar Islam dan memakmurkan umat, maka agar tujuan tersebut bisa terealisasi dengan baik, proses adaptasi dengan berbagai kelompok di masyarakat harus dilakukan. Ini sangat penting  mengingat banyak sekali kelompok di masyarakat yang memiliki pengertian berbeda di dalam segala hal, misalnya pada pengamat ruang angkasa, kita harus berbicara dengan bahasa mereka, atau pada seorang pengamat UFO , kita tidak berbicara dengan bahasa lain selain bahasa yang "menyambung" dengan mereka. Semakin lama Organisasi ini semakin membesar karena mengedepankan aplikasi, dan mulai merambah pada bidang : Kesehatan , Teknologi, Budaya, Peradaban, dan sebagainya. Islam adalah rahmat bagi alam semesta, inilah yang terus diperjuangkan dalam bentuk "karya nyata".

Mulailah banyak pihak yang merasa terganggu, karena mungkin mengganggu eksistensi atau keberadaan . Sejak awal berdiri pun sebetulnya sudah banyak orang yang menjelek-jelekkan, ironisnya kebanyakan muncul dari pihak yang "katanya" mengedepankan Islam. Kejadian terakhir terjadi di salah satu kota di Jawa Barat, dimana sampai MUI kota tersebut mengeluarkan pernyataan tentang kejanggalan pemikiran pendiri Hikmatul Iman dan kegiatan Himatul Iman di bekukan di salah SMAN kota itu. Ini tidak akan terjadi apabila perintah Allah SWT mengenai Tabayyun ini dijalankan, bahkan ketika dari pihak Hikmatul Iman mendatangai Ketua MUI nya untuk konfirmasi  beliau menjaab dengan enteng "Ngarah Jempling" atau "Biar Hening" pihak yang setiap hari menekannya untuk menandatangani surat pernyataan.

Namun ada juga sikap yang wajib di contoh oleh semua kalangan agamawan. Sebuah Pesantren di Kota itu yang bernama Al-Ikhlas tidak terhasut, meskipun "sang penghasut" mengaku sebagai "pengamat aliran sesat". Ketika disuruh menandatangani pernyataan, salah satu pimpinan Pesantren itu menolak . Inilah unsur kehati-hatian yang sangat baik dari ajaran Islam, dan dijalankan dengan baik pula. Pihak Hikmatul Iman pun diterima dengan baik disana untuk menjelaskan apa yang terjadi.

Umat Islam di Indonesia memang sedang dipecah-belah agar selalu tidak bersatu. Dengan cara Aanzetten atau Mendorong / Menghasut , maka akan terjadi konflik yang berkepanjangan. Cara ini terbukti sangat ampuh karena yang disentuh adalah EGO. Membenturkan pendapat yang berbeda antara Ulama satu dengan Ulama lain adalah cara yang dipakai sejak Zaman Christiaan Snouck Hurgronje sampai sekarang. Umat dibuat lebih suka "berdebat" , daripada "berdiskusi" untuk mencari kebenaran secara objektif. Dibuat pula budaya "Penindasan" pada mereka yang berbeda paham atau pendapat. Vonis "Sesat" begitu mudahnya dilontarkan pada pihak yang berbeda pendapat. Allah SWT berfirman :

"Sesungguhnya kamu benar-benar dalam keadaan berbeda pendapat" (QS. Adz-Dzariyaat ayat 8)

"Itulah sejauh-jauh pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmu, dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Najm ayat 30)

Tabayyun atau konfirmasi memang sedang dibuat menjadi barang langka di Republik ini. Untuk itu, kita lah yang harus waspada, jangan sampai terpancing di dalam politik pemecahbelahan umat ini. Mengapa hal ini dibuat dan di rekayasa ?, karena apabila umat terbesar di Negara ini saling gontok-gontokkan , dan sibuk berantem sendiri, atau sampai terjadi konflik horizontal , maka ketika kekayaan alam Negara ini di keruk , mereka menjadi tidak perduli, dan pihak asing lah yang bersorak. Juga untuk mengalihkan perhatian dari urusan politik, agar mereka selalu ber-polemik di kalangan sendiri . Mohon segera membuka pengetahuan dan wawasan secara sangat luas, agar para pemeluk agama, baik itu Islam maupun agama yang lain, tidak dimanfaatkan untuk hal-hal yang justru akan membuat menyesal di kemudian hari.

Oleh karena itu, sebagai Muslim yang baik, kita akan menjalankan prinsip Tabayyun dengan baik dan benar. Ketika muncul sebuah berita bersifat menghasut  kita akan konfirmasi pada pihak terhasut, apakah benar seperti itu ataukah dipelintirkan hingga "terlihat" menjadi seperti itu. Para penghasut biasanya bersembunyi dibalik kalimat "Al Haq" untuk menutupi tujuan utamanya di dalam memecah belah umat, seperti itu pula yang dilakukan oleh Christiaan Snouck Hurgronje.

AGAMA, Aturan GAwe MAnusia



Aturan GAwe MAnusia atau AGAMA bertujuan agar terjalin hubungan baik manusia dgn manusia, manusia dgn alam, manusia dgn Sang Pencipta. Di dalam Agama ada ritual dan simbol agar manusia mengerti dan mengejawantahkannya dalam kehidupan sehari-hari hingga terbentuk harmoni. Di dalam Agama diajarkan bahkan diperintahkan untuk : Turunkan EGO dan maklumi orang lain, atau istilah lainnya adalah SABAR. Agama pula mengajarkan bagaimana kita belajar memaklumi perbedaan pendapat, dan mengerti bahwa orang lain itu mungkin berbeda pemikiran.

Agama adalah untuk perdamaian. Tidak ada satupun ajaran Agama untuk permusuhan. Memusuhi sesama itu ajaran "kepentingan" bukan ajaran Agama. Surat dan ayat disalahgunakan untuk menanamkan kebencian pada pihak lain, itu adalah ajaran "kepentingan", bukan ajaran Agama. Agama mengajarkan kesabaran, toleransi, memaklumi, kalau ada tokohnya mudah marah, benci, itu "tokoh kepentingan" bukan "tokoh Agama".

Ajaran Agama yang demikian tinggi, secara perlahan dan pasti mulai dipelintir sedikit demi sedikit tanpa terasa & Sistematis. Satu contoh yg paling jelas adalah dibuatnya umat hanya mengenal ritual tanpa mengetahui arti spiritualnya. Ini sudah mengakar. Sang Maha Pencipta memerintahkan agar manusia itu damai, tenang, tentram, saling memahami, toleransi, tolong menolong, bukan perang. Sekarang banyak yg mengaku beragama namun mengajarkan kebencian, menghasut, menghujat, bahkan "membunuh" mereka yg berbeda pendapat. Agama mengajarkan konfirmasi, namun sepertinya hal itu sangat sulit dilakukan karena sudah terhasut secara mendalam dan benci membuta. Penindasan oleh kelompok mayoritas pada kelompok minoritas di dalam beragama juga terjadi dimana-mana,itu sangat bertentangan dg Agama.

Agama mengajarkan utk tdk menjelek-jelekkan, tapi banyak penceramah selalu menjelek-jelekkan pihak lain yg berbeda pendapat dengannya. Agama mengajarkan berpikir untuk yakin, namun sekarang diajarkan yakin tanpa berpikir, akibatnya umat semakin mundur dan emosional. Agama mengajarkan "Mendirikan" bukan hanya "melakukan", karena dua hal itu sangat jauh berbeda. Seperti perbedaan bumi dengan langit. "Melakukan" hanya sekedar ritual saja tanpa mengenal makna dari segala yg dilakukan juga simbol gerakan dan bacaan tidak diketahui pula. "Mendirikan" bukan hanya ritual saja, namun mengenal arti spiiritual semua simbol dan mengejawantahkannya di dalam kehidupan secara utuh.

Iklan

Komentar Terbaru

Prodimaar